SEF (Sharia Economic Forum)
adalah suatu forum KSEI (Kelompok Studi Ekonomi Islam) yang berada di
Universitas Gunadarma. KSEI di setiap universitas berbeda-beda. Sejarah panjang
tentang KSEI-KSEI di seluruh Indonesia memiliki cirri khas yang berbeda pula.
Ada KSEI yang telah berdiri sejak lama, ada yang sudah 10 tahun, dan ada pula
yang baru terbentuk pada beberapa tahun ini. Semua KSEI di seluruh Indonesia
pun bersatu dan terikat dalam FoSSEI (Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam). “Forum
Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) merupakan organisasi kemahasiswaan
yang memfokuskan diri pada pengembangan Ekonomi Islam. Organisasi yang berdiri
pada tanggal 13 Mei 2000 ini merupakan suatu forum dakwah, ukhuwah dan ilmiah
antar Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) di lingkungan internal dan eksternal
kampus di seluruh wilayah Indonesia. Dipimpin oleh lima presidium nasional,
FoSSEI berusaha membumikan ekonomi Islam di seluruh wilayah Indonesia melalui
rajutan ukhuwah dalam dakwah bernuansa ilmiah.”
http://fossei.org/profil-fossei-2/
Pada artikel kali ini penulis
akan membahas lebih mendalam tentang SEF Gunadarma. Mulai dari sejarah,
kegiatan, sampai peranannya dalam lingkungan kampus sebagai media sosialisasi ekonomi syariah.
SEF
Krisis Ekonomi yang secara
agresif menimbulkan krisis di sektor lain, sudah dirasakan puluhan kali oleh
masyarakat dunia sejak berlakunya sistem perekonomian modern ala barat yang
kita kenal saat ini mulai awal abad ke-19. Ini mendorong para ekonom untuk
terus mengkaji sistem tersebut, maka ditemukanlah 3 penyebab utama yaitu fiat
money, fractional reserve requirement, dan interest (bunga), siapa sangka
ternyata ketiganya sudah diperingatkan dalam Al-Quran dan Hadist sejak 1.400
tahun lalu.
Kepercayaan dunia terhadap
ekonomi syariah begitu cepat berkembang, pertumbuhan industri keuangan syariah
terlihat begitu signifikan, tidak hanya di negara-negara muslim, terlebih barat
pun berebut untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia. Untuk itu, Universitas
Gunadarma sudah saatnya memiliki peran aktif dalam perkembangan ekonomi syariah
di Indonesia.
Berawal dari ide briliant para
alumni yang mengadakan sebuah acara
berbasis ekonomi syariah yaitu G-SENT (Gunadarma Sharia Economic Event) pada
tahun 2004, di luar dugaan kegiatan ini dinilai cukup berhasil oleh pihak
kampus karena dapat menarik dan menumbuhkan minat mahasiswa terhadap ekonomi
syariah. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh mereka untuk membentuk sebuah
lembaga yang dapat mengakomodasi minat teman-teman mahasiswa dalam bidang
ekonomi syariah. Maka tercetuslah sebuah nama awal yaitu FKEI (Forum Kajian
Ekonomi Islam), namun belum disahkan oleh pihak kampus.
Barulah pada masa kepemimpinan
presiden dan wakil presiden BEM FE periode 2005-2006 yaitu Panji dan Vicky,
lembaga tersebut dideklarasikan pada bulan Januari 2006 oleh Pembantu Dekan III
Fakultas Ekonomi, Bapak Budi Prijanto dengan sebuah nama baru yang cukup indah
didengar yaitu SEF (Sharia Economic Forum). Lembaga ini berada di dalam
struktur BEM Fakultas Ekonomi sebagai Badan Semi Otonom.
Pada tahun 2006-2007, terpilih
sebagai ketua SEF, yakni Winardhi Wardhana. Beliau memimpin SEF selama dua
periode yakni 2006-2007 dan 2007-2008. Sebagai Badan semi Otonom dan Kelompok
Studi Ekonomi Islam (KSEI) di Universitas Gunadarma, SEF terus berupaya
mencetuskan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dari segi ruhiah dan ilmiah
sebagai program-program unggulannya, di antaranya adalah Gunadarma Sharia Economic
Event, Temu Alumni, Kuliah Informal Ekonomi Syariah, Aktualisasi EkonomiSyariah, dan Media Syar’i.
Setelah masa kepemimpinan
Winardhi Wardhana, estafet kepemimpinan SEF dilanjutkan oleh Aulia Reza Utama.
Organisasi ini masih seperti balita yang sedang tumbuh, namun terus mencoba
menjadi luar biasa dengan terus memperbaiki diri dan belajar dari setiap
kesalahan. Sharia Economic Forum juga mendapat banyak masukan dari teman-teman
Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) lainnya yang tergabung dalam Forum Silaturahim
Studi Ekonomi Islam (FoSSEI). Pada periode 2009-2010, setelah berdiskusi dengan
dosen-dosen pengajar di Universitas Gunadarma dan mendapat masukan agar SEF
segera mengembangkan kegiatannya, karena forum ini bisa digunakan sebagai
sarana berdiskusi mahasiswa fakultas ekonomi khususnya dan di luar fakultas
ekonomi yang memang tertarik dengan ekonomi syariah, selain memang pengetahuan
ekonomi syariah yang perlu untuk dipelajari oleh setiap orang. Atas dasar itu,
maka dilakukan open recruitmentuntuk anggota forum yang yang ingin belajar
ekonomi syariah, setelah periode sebelumnya hanya terdiri dari BPH SEF saja
yang merupakan anggota BEM FE.
![]() |
Seminar yang diadakan SEF |
Saat ini SEF dipimpin oleh
Muhamad Rizky Rizaldy dan kini dilanjutkan oleh Khairul Adianto. Meneruskan
estafet kepemimpinan dari Aulia Reza Utama, beliau memberikan sentuhan unik dan
berpengaruh besar terhadap SEF. Cita-citanya untuk membuat organisasi ini lebih
dikenal oleh seluruh civitas Universitas Gunadarma sebagai upaya syiar ekonomi
Islam pun tercapai. Eksistensi SEF di regional Jabodetabek juga mulai terlihat
sejak dikirimnya 10 anggota untuk mengikuti Sharia Economist Training di
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Islam Tazkia Bogor asuhan Syafi’i Antonio, dan
berhasil meraih prestasi sebagai penulis essay terbaik untuk kategori penulis
laki-laki maupun perempuan. SEF kini dikenal sebagai komunitas mahasiswa yang
eksis di Universitas Gunadarma dalam pekatnya nuansa kemuliaan etika di sisi
keilmiahannya. “Kami hanya berupaya siapa pun yang belajar di SEF bisa jadi orang
baik, dan punya semangat untuk memperbaiki” ujar Rizaldy. SEF menjalin hubungan
baik dengan berbagai lembaga ekonomi syariah, mulai dari Bank Indonesia, sesama
KSEI (Kelompok Studi Ekonomi Islam) di seluruh universitas di Indonesia,
sampai berbagai institusi keuangan syariah seperti perbankan, asuransi,
pegadaian, baitulmaal, dll.
Bervisikan SYURGA
SEF adalah organisasi yang eksis
dan memiliki prestasi yang luas biasa dalam kancah regional maupun nasional.
Dengan visi “Syurga”, hal tersebut menjadi motivasi yang besar bagi seluruh
pengurus dan alumni SEF itu sendiri.
Setiap kegiatan yang
diselenggarakan SEF selalu di laksanakan dengan sangat maksimal. Ssebagai media sosialisasi kampus, Tidak
main-main, pembicara yang diundang pun pada setiap kajian adalah orang-orang
besar yang berpengalaman dalam bidangnya. mulai dari ketua IAEI, guru besar UI,
sampai pejabat tinggi dalam negeri.
Sifat “Ikhlas dan Profesional”
adalah moto utama mereka dalam menjalankan setiap kegiatan yang ada. Tidak
jarang banyak narasumber yang terkagum-kagum ketika melihat begitu
profesionanya mereka bekerja.
“Mahasiswa akan mengenal SEF ketika para pejuang SEF itu tertanam di
dalam dirinya seperti hal-hal yang disebutkan maka dengan sendirinya SEF akan
terlihat sebagaimana manusia dimanusiakan” ujar Mufid, (Majelis Tinggi SEF)
Perjuangan dalam mencapai syurga
Allah SWT adalah titik terpenting dalam motivasi dari setiap perilaku, tindakan
pada setiap SDM yang berkontribusi pada SEF ini. Dengan menjadikan Rasulullah
sebagai pedoman bersifat dan jadikan Al-Qur’an sebagai pedoman ilmu, membuat
mereka begitu bersemangat dan ikhlas dalam menjalankan setiap kegiatan.
Sehingga hasil yang mereka dapat juga sangat maksimal.
“Tetaplah menjadi pengejar janji-janji Allah dalam Q.S Muhammad : 7 ,
ayat yang selalu menjawab diri kenapa diri ini harus tetap berjuang, lalu
sampailah pada pernyataan kenapa perjuangan itu pahit ? jawabannya
adalah,”karena surga itu bgitu manis.” Ungkap Santoso (Alumni SEF). Ayat
tersebut sangatlah dalam tertanam bagi seluruh anggota SEF. Sehingga tidak ada
habis-habisnya mereka berkreasi dan mengembangkan potensinya masing-masing.
Pemberdayaan SDM SEF
Di SEF hanya ada 3 jenis orang didalamnya :
1.
Orang
yang ingin menjadi besar
2.
Orang
yang akan besar
3.
Orang
yang besar.
Disampaikan oleh Ashabul Kahfi
(Majelis Tinggi SEF)
Dari penyataan tersebut, kita
dapat menyimpulkan bahwa SEF sebagai Organisasi yang sangat menjunjung tinggi
profesionalisme. Sehingga tidak semua orang dapat masuk bebas ikut kedalam
pengurusan organisasi tersebut. banyak seleksi yang harus dihadapi para setiap
anggota agar dapat tetap bertahan pada keanggotaan di SEF.
Pada Open Recruitment SEF 2015
ini ada lebih dari 150 pendaftar yang mengikuti seleksi tahap awal dan akhirnya
hanya tersisih 63 orang yang akan melaksanakan seleksi tahap 2. Setelah itu
dengan seleksi alam, mereka semua akhirnya terkikis lagi sampai akhirnya 18
keanggotaan baru pada Open Recruitment SEF
2015. Oleh karena itu, tidaklah mudah bagi para anggota ini untuk dapat
bertahan dalam seleksi dan akhirnya mendapatkan status Keanggotaan yang Resmi.
Tidak hanya sampai situ, seluruh
anggota dan pengurus SEF pun akan memiliki jadwal yang sangat banyak pada
periode kepengurusannya. Banyak sekali kegiatan yang akan mereka lakukan dalam
kepengurusannya.
Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di tahun 2015
1.
Diklat
Ekonomi Islam (DEI) 2015
![]() |
DEI 2015 |
Sharia Economic
Forum (SEF) Universitas Gunadarma menyelenggarakan Diklat Ekonomi Islam (DEI)
2015. DEI berlangsung selama empat hari pada tanggal 23-26 Juli 2015 di Villa
Rumah Gunung, Cisarua, Bogor dengan tema, “Be The Real Sharia Economist”.
Menurut Ketua Pelaksana, Rivaldi Samah, acara DEI bertujuan untuk menambah
pengetahuan mengenai ekonomi syariah, menambah keterampilan, membentuk sikap
anggota, mengembangkan semangat dan mempererat ukhuwah Islamiyah.
Agenda
terpenting dari DEI 2015 adalah Suksesi Ketua Sharia Economic Forum 2015 (SEF)
Universitas Gunadarma periode 2015-2016. DEI terdiri dari beberapa rangkaian
kegiatan yang meliputi pemberian materi Membaca Dunia, Event, Sejarah Peradaban
Dunia, Urgensi Ekonomi Islam, dan Memaknai Kehidupan. Selain itu, para peserta
DEI diberikan tugas berupa Hafalan Surat, Presentasi Bedah Buku, Presentasi
Simulasi Event Organizer, dan Simulasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Penyampaian materi ini bertujuan untuk membentuk sikap kepemimpinan dalam diri
peserta DEI dan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang berkualitas.
2.
SEMARAK
KEMERIAHAN PERHELATAN EVENT AKBAR, “GUNADARMA SHARIA ECONOMIC EVENT (GSENT)
2015”
Sharia Economic
Forum (SEF) Univ. Gunadarma kembali menyelenggarakan perhelatan event akbar
terbesar dan termegah yang bernama, Gunadarma Sharia
Economic Event (GSENT) 2015. GSENT 2015 menghadirkan pembicara-pembicara yang
professional dan berkompeten dibidangnya baik dari dalam negeri maupun
luar negeri. Acara ini diikuti lebih dari 2100 peserta, baik dari kalangan
mahasiswa, dosen maupun masyarakat umum.
Pada tahun ini,
GSENT 2015 berlangsung pada tanggal 09-14 Maret 2015 di Auditorium D460 Univ.
Gunadarma dan mengangkat tema, “Reviving
Indonesian Economy through Islamic Microfinance and Creative Industries” yang
didukung dan disponsori oleh lebih dari 40 institusi negeri maupun swasta.
Adapun institusi besar yang berhasil bekerjasama dengan SEF Gunadarma
diantaranya: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Marta Tilaar Group dan Rajawali
Televisi (RTV). GSENT 2015 juga dipublikasikan oleh lebih dari 20 media partner
yang mendukung. Adapun media partner yang mendukung tidak hanya mempublikasikan
melalui media online saja, melainkan di baliho terbesar kota Depok tepatnya di
samping ITC Depok, dan diliput oleh dua stasiun TV yaitu Depok TV dan Rajawali
TV.
![]() |
Bazzar GSENT 2015 |
Semarak
rangkaian GSENT 2015 tahun ini, semakin meriah dari tahun-tahun sebelumnya,
karena pada tahun ini GSENT 2015 berlangsung selama 6 hari berturut-turut yang
terdiri dari 2 Seminar Internasional, 4 Seminar Nasional, Olimpiade Ekonomi
Islam Nasional serta Poster Competition. GSENT 2015 juga mengadakan bazzar
murah di area parkiran kampus D Univ. Gunadarma selama 5 hari berturut-turut
yang menyediakan berbagai makanan, minuman, pakaian, aksi sosial serta hiburan.
Di Bazzar GSENT 2015 sendiri, GSENT 2015 juga mengadakan lomba Live Tweet dan
Best Photo Contest.
Kuliah umum ini diselenggarakan sebagai seminar pengenalan bagi seluruh mahasiswa Gunadarma. Dengan adanya kuliah umum ini, diharapkan setiap mahasiswa bisa lebih memahami arti pentingnya dari system ekonomi syariah.
Bagaimana SEF Di Mata Pejabat Kampus?
Eksistensi dan kemajuan EkonomiSyariah di dunia kian hari makin meluas. Begitupun di Indonesia, kemajuan sangat terlihat sekali
baik dari lembaga bank maupun non bank. Itu semua tak luput dari semangat dan
gairah peran orang-orang yang membumikan ekonomi syariah baik itu dari unsur
praktisi, akademisi, maupun para pelajar dan mahasiswa. Dari lapisan mahasiswa
sendiri memiliki wadah untuk membumikan ekonomi syariah yang bernama KSEI
(Kelompok Studi Ekonomi Islam) yang tergabung dalam FoSSEI (Forum Studi Ekonomi
Islam) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Universitas Gunadarma
memiliki KSEI yang bernama Sharia Economic Forum atau akrab disebut dengan SEF
Gunadarma.
Memasuki kepengurusan awal Sharia
Economic Forum Universitas Gunadarma masa amanah 2013-2014, pengurus melakukan
peninjauan langsung ke lapangan dengan mewawancari beberapa pejabat kampus UG
(13/9) untuk dimintai pendapat mengenai eksistensi Sharia Economic Forum selama
kurang lebih 6 tahun berkomitmen berdiri di Universitas Gunadarma. Tim yang
bertugas untuk mewancarai diantaranya: Santoso Permadi (Kepala Divisi Sumber
Daya Manusia SEF UG 2013-2014) sebagai pewawancara; Puti Rahmadhani Ambun Suri
(Kepala Divisi Hubungan Masyarakat SEF UG 2013-2014) sebagai juru tulis; dan
Novia Mandalasari (Staff Divisi Hubungan Masyarakat SEF UG 2013-2014) selaku
juru dokumentasi. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengetahui
perkembangan SEF UG dan manfaat yang dirasakan melalui pendapat pejabat-pejabat
kampus. Dan beberapa pejabat kampus yang berhasil diwawancarai di antaranya:
Bapak Dr. Imam Subaweh, SE. AK. MM.; Bapak Dr. Budi Prijanto, SE., MMSI; Bapak
Dr. Riskayanto, Ir., MM.; dan Bapak Toto Sugiharto, Ir., M.Sc., Ph.D.
(Ketua Jurusan
Akuntansi FEUG | Kepala Pusat Studi Ekonomi Syariah UG)
“SEF memberikan kontribusi yang besar
terhadap pengembangan Ekonomi Syariah baik di tingkat mahasiswa maupun
masyarakat secara umum, dan saya memandang ini adalah suatu hal yang luar
biasa”.
“Saya memang
tidak begitu mengikuti kegiatan SEF secara rutin, namun secara keseluruhan SEF adalah
kegiatan yang sangat positif baik untuk mahasiswa maupun untuk dosen. SEF bagi
saya adalah organisasi yang membantu para dosen. Mengapa? Karena dari FE
sendiri belum bisa atau bahkan mampu membuat konsentrasi di bidang Ekonomi
Syariah. Tetapi SEF memiliki inisiatif sendiri, dari kegiatan yang diadakan
oleh SEF baik itu berbentuk formal maupun informal seperti Seminar, KI, GSENT,
dan sebagainya. Saya mewakili dosen-dosen memandang bahwa SEF adalah suatu
organisasi yang LUAR BIASA dan TIDAK MENGIRA AKAN SEPERTI INI. Saya berharap
kekompakan anggota SEF serta prestasi yang diraih jangan sampai kondisi seperti
ini dihilangkan melainkan untuk dipertahankan. Hubungan antar dosen dan anggota-anggota
SEF juga perlu ditingkatkan dalam hal kerjasama. Mungkin kami para dosen dapat
membantu terkait sarana dan prasarana. Saya juga berharap akan diadakannya
Seminar Internasional di Universitas Gunadarma dan SEF yang membantu
mewujudkan, itu semua karena saya mengingat akan prestasi SEF yang mengirimkan
delegasinya ke Dubai tahun lalu. Dan terakhir, saya juga berharap dengan
kinerja SEF yang sangat baik ini
Universitas Gunadarma akan membuka prodi dan jurusan Syariah”.
(Pembantu Dekan
III Fakultas Ekonomi dan Pembina Ormawa)
“Bagi mahasiswa Universitas Gunadarma,
apabila ingin maju pilihlah SEF!”.
“Saya selaku
pembina organisasi kemahasiswaan di kampus ini dan tentu saja saya tidak hanya
membina SEF namun beragam organisasi, saya dapat membandingkan, menurut saya
SEF itu adalah organisasi yang memilki konsisitensi dan eksistensi yang terus
terjaga dari tahun ke tahun. Nah.. itu bedanya SEF dengan organisasi lain, SEF
berada di level yang paling tinggi di antara organisasi lain yang selalu
mengalami pasang surut dari tahun ke tahun. Tetapi SEF jelas berbeda! Dan saya
sangat berharap sekali SEF itu menghasilkan karya yang dapat dikenang sepanjang
masa. Jadi tidak hanya dokumentasi foto-foto atau video, Saya ingin sekali SEF
membuat sebuah buku yang tentunya anggota-anggota SEF sendiri yang menjadi
penulisnya. Saya juga mendukung sekali apabila ada prodi Ekonomi Syariah di
kampus ini namun kita harus menyediakan sarana dan prasarananya terlebih dahulu
tentunya. Untuk dosen, kami tidak bisa sembarangan mengambil dosen dari luar
yang ditempatkan di Universitas Gunadarma, mungkin suatu hari nanti
anggota-anggota SEF inilah yang menjadi dosennya”.
(Kepala Lab.
Pengembangan Pasar Modal)
“Saya tetap melihat SEF sebagai organisasi
yang perlu diberi gelar standing ovation dari Fakultas Ekonomi, SEF itu
dilaporkan menjadi sebuah kebanggaan yang selalu menonjolkan kinerjanya dengan
sangat baik. Untuk itu, tetaplah menjadi organisasi yang menjadi benchmark untuk
organisasi lain”.
“Menurut saya,
SEF adalah organisasi yang berbeda dari yang pernah ada dan perbedaannya
terletak pada kinerja SEF yang membawa prestasi. SEF menjadi benchmark dari
organisasi lain yang ada di Universitas Gunadarma. Dan dari sini, sudah
terlihat bahwa SEF adalah panutan dari organisasi lain bahkan dari pihak kampus
sendiri. Jujur saja, walaupun saya bukan dosen yang sering hadir di event-event
SEF namun saya sangat turut berbahagia akan prestasi-prestasi yang diraih oleh
SEF dan itu sangat membanggakan!”.
(Dekan FE
Universitas Gunadarma)
“SEF adalah organisasi kemahasiswaan yang
sangat membanggakan, tetaplah bersabar dan bersyukur karena Allah”
“Saya melihat SEF
baik dari sisi saya sebagai seorang Dekan atau diri saya pribadi, SEF itu
sangat membanggakan. Baik dari segi pengelolaan, perekrutan anggota dengan
proses yang sangat panjang, pelatihan, dan lainnya. Itu semua dilalui dengan
keseriusan dan tidak asal pilih. Di lain sisi, tentunya sebagai Dekan, SEF itu
sangat membantu sekali membentuk kepribadian baik dari pengembangan diri,
solidaritas, komitmen, dan kemandirian. Maka dari itu, saya akan selalu
memberikan kontribusi yang tidak kecil untuk SEF. Dan berkenaan dari itu semua,
saya yakin itu semua karena kerja keras dan do’a dari anggota SEF yang kuat
karena Allah. Allah bekerja di situ, jaringan kalian tidak hanya antara manusia
dengan manusia tetapi manusia dengan Tuhan. Karena “Kesuksesan seseorang akan
bergantung pada IT (Izin Tuhan)”. Dan saya juga suka sekali dengan SEF karena
SEF itu selalu rapih, setiap event bisa dilihat dari backdrop-nya yang rapih,
tamannya yang indah, dan rundown acaranya yang berjalan teratur serta panitanya
yang berseragam dan itu sangat menunjukan profesionalisme dan nilai tambah yang
sangat membanggakan”.
Harapan SEF untuk kedepannya
1. Dari Muhamad Rizky Rizaldy. SE (Majelis Tinggi SEF)
![]() |
Muhamad Rizky Rizaldy. SE |
1. Manajemen
Stratejik
“Kita berusaha
untuk tidak bergantung kepada pihak manapun, termasuk kampus dan pemerintah.
Namun ada beberapa hal yang sengajadilakukan dalam rangka menjaga peran
fungsional dan juga integrasi capaian bersama”.
2. Secara
Teknis
“kita masih
menggunakan sarana ruang kampusdalam penyelenggaraan kegiatan public. Karena
dengan begitu maka afilasi SEF dengan Gunadarma masih dapat terlihat.
Seandainya kampus tidak lagi memberikan izin penggunaan sarana tersebut, maka
dapat dikatakan bahwa SEF adalah organisasi kepemudaan yang mandiri total”.
3. Dari
pemerintahan
“SEF membutuhkan
pengakuan atas kesesuaian tujuan organisasi dalam hal literalisasi dan
perluasan inklusivitas keuangan”.
2. Dari Mufid Suryani.SE (Majelis Tinggi SEF)
![]() |
Mufid Suryani.SE |
1. Harapan
kepada pejabat Internal Kampus
a.
Buatkan sekertariat untuk UKM Eksyar
b. Buatkan Pusat Studi Riset yang disitu tersedia
ilmu-ilmu Eksyar
c. Buatkan program agar mahasiswa UKM Eksyar dapat
terjun lansung mengimplementasikan Eksyar di lingkungan kampus
2. Harapan kepada pihak eksternal
a. Beri dukungan pada setiap kampus untuk membuat
pertemuan para KSEI untuk melakukan hubungan diplomatic dan membahas mengenai
Eksyar
b.
Buatkan perpustakaan Nasional yang berisikan
ilmu dan sejarah Islam
c.
Dibuatkan program dan olimpiade khusus agar
mahasiswa dapat mengekstensikan UKM Eksyar
d. Dibuatkan program berupa Studi banding kepada
UKM Eksyar di Indonesia ke Luar Negeri secara gratis
Kesimpulan
SEF sebagai organisasi yang
sangat professional dan tersistemasi dengan baik, sudah selayaknya untuk
mendapatkan apresiasi yang besar. Tujuan mereka adalah syurga. Dengan selogan
itu, sudah dipastikan bahwa mereka akan selalu bekerja secara ikhklas dan
professional dalam mensosialisasikan ekonomi syariah kepada seluruh elemen kampus, baik mahasiswa maupun warga sekitar kampus.
Semua anggota dalam SEF adalah
orang-orang pilihan Allah SWT yang memiliki usaha dan juang yang tinggi. Sehingga,
tidak banyak orang berkesempatan untuk ikut berkiprah didalam organisasi ini. Tidak
sedikit pula bagi mereka yang sudah berusaha harus pulang di tengah perjalanan
dakwahnya di SEF. Seperti dikutip dari salah seorang yang belum berhasil pada
seleksi tahap 3. “tetap semangat kawan,
ini bukan organisasi biasa. Saya masih harus belajar untuk dapat diterima dalam
kelompok dakwah ini. Jangan goyang! Dan tetap semangat. Karena perjuangan baru
kalian mulai”. Sontak pernyataan seperti itu membuat para anggota muda yang
diterima merasa lebih termotivasi untuk tetap teguh pada pendirian dan dakwah
mereka di SEF ini.
Dengan seluruh semangat dan
tujuan mereka yang cukup matang, sangat diharapkan bagi seluruh elemen
masyarakat, Kampus, serta pemerintah untuk membantu SEF dalam perjuangan
dakwahnya. Dengan semua dukungan yang begitu besar, SEF diharapkan dapat
membantu pemerintahan khususnya untuk menuntaskan berbagai jenis masalah
keuangan yang semakin lama semakin memburuk di negeri yang kita cintai ini. Dengan
begitu diharapkan seluruh hasil Riset dan pembelajaran yang telah di
kontribusikan oleh seluruh SDM di SEF ini dapat menjadi suatu problem solving yang akan membantu Indonesia
menuntaskan berbagai macam masalah di lini Nasional maupun Internasional.
![]() |
http//akucintakeuangansyariah.com |
Sukses untuk SEF...D
BalasHapus