Pengertian manusia
Manusia diartikan brbeda-bcda
dari segi biologis,
rohani,
dan istilah kcbudayaan,
atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens
(Bahasa Latin
yang berarti "manusia yang tahu"). Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yg bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dlm
hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup.
dalam mitos,
mereka seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dlm antropologi
kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya,
organisasi mereka dalam masyarakat majemuk
perkembangan teknologinya,
dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga
utk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia
yg paling utama yaitu berdasarkan jenis
kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin anak yang baru saja lahir laki-laki
atau perempuan.
Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan
dikenal sebagai putri
dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Pengertian hakikat Manusia
Hakikat manusia adalah peeran yg harus dijalankan olh manusia.
Kata “manusia” berasal dari kata ” manu ”
dari bahasa Sanksekerta atau ” mens ” dari
bahasa Latin yg berarti ber pikir, ber akal budi, atau bisa juga dikatakan
” homo ” yang juga berasal dr
bahasa Latin. Hal yg peling penting dalam membedakan manusia dgn makhluk
lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran,
perasaan dan keyakinan utk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia.
Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling
tinggi di antara ciptaan yg lain.
sebenarnya manusia tercipta dengan kedudukan sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial
Kepribadian bangsa timur
Bangsa timur ini sangatlah identik dengan benuanya yaitu
asia yang penduduknya sebagian besarnya berambut hitam, berkulit sawo matang
dan ada pula yang berkulit putih langsat, bermata sipit. Sebagian besar cara
berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur
kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma yg berlaku. Namun di
zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat.
Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan
orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.
sebenarnya bangsa timur sangat terbuka serta saling toleran
terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat
istiadat. Namun, meskipun kita sudah tahu banyak tentang kepribadian bangsa
Timur kita tdkk bisa selalu menganggap bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih baik
dari bangsa Barat. Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya.
Tidak ada yang sepenuhnya baik.
Pengertian Kebudayaan
Pengertian Kebudayaan menurut Koentjaraningrat yaitu
menegaskan bahwasanya, “menurut antropologi, kebudayaan ialah seluruh sistem
gagasan, rasa, tindakan dan karya yang dihasilkan oleh manusia dalam kehidupan
masyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar”. Maka berdasarkan
pengertian tersebut ini berarti bahwa ada pewarisan budaya-budaya leluhur lewat
sebuah proses pendidikan.
kebudayaan telah ada pada saat manusia berpikir, berkarya
dan berkreasi. Bahkan senantiasa menunjuk mengenai pola pikir dan interpretasi
manusia pd lingkungannya. Dalam kebudayaaan ini pula terkandung nilai-nilai
yang dianut oleh massyarakat setempat dan hal ini menuntun untuk memaksa
manusia dalam berperilaku yang sesuai dengan budayanya. Di antara kebudayaan
yang satu dengan lainnya ternyata mempunyai sebuah perbedaan dalam menenntukan
nilai-nilai hidup dan berperan serta pada adat istiadat atau tradisi yang
dihormati. Adat istiadat atau tradisi yang berbeda inilah antara yang satu
dengan lainnya tak dapat dikatakan tentang benar atau salahnya, karena hal ini
merupakan sebuah penilaian yang selalu terika t pada kebudayaan tertentu.
Kebudayaan sangatlah berpengaruh spada kepribadian sesseorang.
sebaliknya juga yaitu bahwa dlm pengembangann kepribadian manusia dibutuh
kebudayaan dan kebudayaan ini akan terus berkembng lewat kepribadian tersebut.
Jadi utk sebuah masyarakat maju, yang menjadi kekuatan penggeraknya ialah
individu-individu yang ada di dalamnya.
Unsur kebudayaan
1. Sistem Bahasa
Bahasa adalah sarana manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu antropologi, studi mengenai bahasa disebut dengan istilah antropologi linguistik. Menurut Keesing, kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada generasi penerusnya sangat bergantung pada bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki porsi yang penting dalam analisa kebudayaan manusia.
Menurut Koentjaraningrat, unsur bahasa atau sistem perlambangan manusia secara lisan maupun tertulis untuk berkomunikasi adalah deskripsi tentang ciri-ciri terpenting dari bahasa yang diucapkan oleh suku bangsa yang bersangkutan beserta variasivariasi dari bahasa itu. Ciri-ciri menonjol dari bahasa suku bangsa tersebut dapat diuraikan dengan cara membandingkannya dalam klasifikasi bahasa-bahasa sedunia pada rumpun, subrumpun, keluarga dan subkeluarga. Menurut Koentjaraningrat menentukan batas daerah penyebaran suatu bahasa tidak mudah karena daerah perbatasan tempat tinggal individu merupakan tempat yang sangat intensif dalam berinteraksi sehingga proses saling memengaruhi perkembangan bahasa sering terjadi.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi nkarena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya
c
Mcasyarakat pedesaan yang hidup dari bertani akan memiliki sistem kalender pertanian tradisional yang disebut system pranatamangsa yang sejak dahulu telah digunakan oleh nenek moyang untuk menjalankan aktivitas pertaniannya. Menurut Macrsono, pranatamangsa dalam masyarakat Jawa sudah digunakan sejak lebih dari 2000 tcahun yang lalu. Sistem pranatamangsa digunakan untuk menentukan kaitan antara tingkat curah hujan dengan kemarau. Melalui sistem ini para petani akan mengetahui kapan saat mulai mengolah tanach, scaat menanam, dan saat memanen hasil pertaniannya karena semua aktivitas pertaniannya didasarkan pada siklus peristiwa alam. Sedangkan Masyarakat daerah pesisir pantai yang bekerja sebagai nelayan menggantungkan hidupnya dari laut sehingga mereka harus mengetahui kondisi lautc untuk menentukan saat yang baik untuk menangkap ikan di laut. Pengetahuan tentang kondisi laut tersebut diperoleh melalui tanda-tanda atau letak gugusan bintang di langit
Banyak suku bangsa yang tidak dapat bertahanc hidup apabila mereka tidak mengetahui dengan teliti pada musim-musim apa berbagai jenis ikan pigndah ke hulu sungai. Selain itu, manusia tidak dapat membuat alat-alat apabila tidak mengetahui dengan teliti ciriciri bahan mentah yang mereka pakai untugk membuat alat-alat tersebut. Tiap kebgudayaan selalu mempunyai suatu himpunan pegngetahuan tentang alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan manusia yang ada di sgekitarnya. Menurut Koentjaraningrat, setiap suku bangsa di dunia memiliki pengetahuan mengenai, antara lain:
g
a. alam sekitarnya;gg
b. tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya;
c. binatang yang hidup di daerahg tempat tinggalnya;
d zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya;
e. tubuh manusia;
f. sifat-sifat dan tingkah laku manusia;
g. ruang dan waktu.
3. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan bergaul dari hari kre hari. Kesatuarn sdosiagl yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti yang derkat dan kerabat ryang lgain. Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam tingkatantingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi social dalam kehidupannya.
r
Kekerabatan berkaitan dengan pengertian tentang perkawinan dalam suatu masyarakat karena perkawinan merupakan inti atau dasar rpembentukan suatu komunitas atau organisasi sosial.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebyut. Perhatian awal para antropolog dalam memahami kebudayaan manusia berdasarkan uynsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peraflatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana. jDengan demikian, bahasan tentang unsur kebudayaan yang termasuk dalam peralatan hidup dan teknologi merupakan bahasan kebudayaan fisik.
5. Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup
h
Mata pencaharian atau aktivitas ekonomhi suatu mahsyarakat menjadi fokus kajian penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencahharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional, antara lain
a. berburu dan meramu;
b. beternak;
c. bercocok tanam di ladang;
d. menangkap ikan;
e. bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.g
Pada saat ini hanya sedikit sistem mata pencaharian atau ekonomi suatu masyarakat yang berbasiskan pada sektor pertanian. Artinya, pengelolaan sumber dagya alam secara langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam sektor pertanian hanya bisa ditemukan di daerah pedesaan yang relatif belum terpengaruh oleh arus modernisasi.
Pada saat ini pekerjaan sebagai karyawan kantor menjadi sumber penghasilan utama dalam mencari nafkah. Setelah bgerkembangnya sistem industri mengubah pola hidup manusia untuk tidak mengandalkan mata pgencaharian hidupnya dari subsistensi hasil gproduksi pertaniannya. Di dalam masyarakat ingdustri, seseorang mengandalkan pendidikan dan keterampilannya dalam mencari pekerjaan.
6. Sistem Religi
Koentjaraningrat menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa manugsia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
Dalam usaha untuk memecahkan pertanyaan mendasar yang menjadi penyebab lahirnya asal mula religi tersebut, para ilmuwan sosial berasumsi bahwa religi jsuku-suku bangsa di luar Eropa adalah sisa dari bentbuk-bentuk religi kuno yang dianut oleh selurujh jumat manusjia pada zaman dahulu ketika kebudayaan
mereka masih primitif.
7. Kesenian
Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai aktivitas kesenian suajtu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang meuat unsur seni, sepertipatung, ukiran, dan hiasan. Penulisan etjnografi awal tentang unsuseni pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknikteknik dan proses pembuata bena seni tersebut. Selain itu, eskripsi etnograi awal tersebut juga meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama dalam suatu msyarakat.
Berdasarkan jenisnya, seni rupa terdiri ats seni patung, seni relief, seni ukir, seni lukis, dan seni rias. Seni musik terdiri atas seni vokal dan instrmental, sedangkan seni sastra terdiri atas prosa dan puisi. Selain itu, terdapat seni gerak dan seni tari, yakni seni yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran maupun penglihatan. Jenis seiradisional adalah wayang, ketoprak, tari, ludruk, dan lenong. Sedangkan seni modern adalah film, lag, dan koreografi.
Bahasa adalah sarana manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu antropologi, studi mengenai bahasa disebut dengan istilah antropologi linguistik. Menurut Keesing, kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada generasi penerusnya sangat bergantung pada bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki porsi yang penting dalam analisa kebudayaan manusia.
Menurut Koentjaraningrat, unsur bahasa atau sistem perlambangan manusia secara lisan maupun tertulis untuk berkomunikasi adalah deskripsi tentang ciri-ciri terpenting dari bahasa yang diucapkan oleh suku bangsa yang bersangkutan beserta variasivariasi dari bahasa itu. Ciri-ciri menonjol dari bahasa suku bangsa tersebut dapat diuraikan dengan cara membandingkannya dalam klasifikasi bahasa-bahasa sedunia pada rumpun, subrumpun, keluarga dan subkeluarga. Menurut Koentjaraningrat menentukan batas daerah penyebaran suatu bahasa tidak mudah karena daerah perbatasan tempat tinggal individu merupakan tempat yang sangat intensif dalam berinteraksi sehingga proses saling memengaruhi perkembangan bahasa sering terjadi.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi nkarena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya
c
Mcasyarakat pedesaan yang hidup dari bertani akan memiliki sistem kalender pertanian tradisional yang disebut system pranatamangsa yang sejak dahulu telah digunakan oleh nenek moyang untuk menjalankan aktivitas pertaniannya. Menurut Macrsono, pranatamangsa dalam masyarakat Jawa sudah digunakan sejak lebih dari 2000 tcahun yang lalu. Sistem pranatamangsa digunakan untuk menentukan kaitan antara tingkat curah hujan dengan kemarau. Melalui sistem ini para petani akan mengetahui kapan saat mulai mengolah tanach, scaat menanam, dan saat memanen hasil pertaniannya karena semua aktivitas pertaniannya didasarkan pada siklus peristiwa alam. Sedangkan Masyarakat daerah pesisir pantai yang bekerja sebagai nelayan menggantungkan hidupnya dari laut sehingga mereka harus mengetahui kondisi lautc untuk menentukan saat yang baik untuk menangkap ikan di laut. Pengetahuan tentang kondisi laut tersebut diperoleh melalui tanda-tanda atau letak gugusan bintang di langit
Banyak suku bangsa yang tidak dapat bertahanc hidup apabila mereka tidak mengetahui dengan teliti pada musim-musim apa berbagai jenis ikan pigndah ke hulu sungai. Selain itu, manusia tidak dapat membuat alat-alat apabila tidak mengetahui dengan teliti ciriciri bahan mentah yang mereka pakai untugk membuat alat-alat tersebut. Tiap kebgudayaan selalu mempunyai suatu himpunan pegngetahuan tentang alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan manusia yang ada di sgekitarnya. Menurut Koentjaraningrat, setiap suku bangsa di dunia memiliki pengetahuan mengenai, antara lain:
g
a. alam sekitarnya;gg
b. tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya;
c. binatang yang hidup di daerahg tempat tinggalnya;
d zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya;
e. tubuh manusia;
f. sifat-sifat dan tingkah laku manusia;
g. ruang dan waktu.
3. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan bergaul dari hari kre hari. Kesatuarn sdosiagl yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti yang derkat dan kerabat ryang lgain. Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam tingkatantingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi social dalam kehidupannya.
r
Kekerabatan berkaitan dengan pengertian tentang perkawinan dalam suatu masyarakat karena perkawinan merupakan inti atau dasar rpembentukan suatu komunitas atau organisasi sosial.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebyut. Perhatian awal para antropolog dalam memahami kebudayaan manusia berdasarkan uynsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peraflatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana. jDengan demikian, bahasan tentang unsur kebudayaan yang termasuk dalam peralatan hidup dan teknologi merupakan bahasan kebudayaan fisik.
5. Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup
h
Mata pencaharian atau aktivitas ekonomhi suatu mahsyarakat menjadi fokus kajian penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencahharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional, antara lain
a. berburu dan meramu;
b. beternak;
c. bercocok tanam di ladang;
d. menangkap ikan;
e. bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.g
Pada saat ini hanya sedikit sistem mata pencaharian atau ekonomi suatu masyarakat yang berbasiskan pada sektor pertanian. Artinya, pengelolaan sumber dagya alam secara langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam sektor pertanian hanya bisa ditemukan di daerah pedesaan yang relatif belum terpengaruh oleh arus modernisasi.
Pada saat ini pekerjaan sebagai karyawan kantor menjadi sumber penghasilan utama dalam mencari nafkah. Setelah bgerkembangnya sistem industri mengubah pola hidup manusia untuk tidak mengandalkan mata pgencaharian hidupnya dari subsistensi hasil gproduksi pertaniannya. Di dalam masyarakat ingdustri, seseorang mengandalkan pendidikan dan keterampilannya dalam mencari pekerjaan.
6. Sistem Religi
Koentjaraningrat menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa manugsia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
Dalam usaha untuk memecahkan pertanyaan mendasar yang menjadi penyebab lahirnya asal mula religi tersebut, para ilmuwan sosial berasumsi bahwa religi jsuku-suku bangsa di luar Eropa adalah sisa dari bentbuk-bentuk religi kuno yang dianut oleh selurujh jumat manusjia pada zaman dahulu ketika kebudayaan
mereka masih primitif.
7. Kesenian
Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai aktivitas kesenian suajtu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang meuat unsur seni, sepertipatung, ukiran, dan hiasan. Penulisan etjnografi awal tentang unsuseni pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknikteknik dan proses pembuata bena seni tersebut. Selain itu, eskripsi etnograi awal tersebut juga meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama dalam suatu msyarakat.
Berdasarkan jenisnya, seni rupa terdiri ats seni patung, seni relief, seni ukir, seni lukis, dan seni rias. Seni musik terdiri atas seni vokal dan instrmental, sedangkan seni sastra terdiri atas prosa dan puisi. Selain itu, terdapat seni gerak dan seni tari, yakni seni yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran maupun penglihatan. Jenis seiradisional adalah wayang, ketoprak, tari, ludruk, dan lenong. Sedangkan seni modern adalah film, lag, dan koreografi.
Wujud kebudayaan
Tiga Wujud Kebudayaan
Menurut Dimensi Wujudnya
Menurut J.J.
Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan
artefak.
1. Gagasan
(Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan
adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat
diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di
alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan
mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada
dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat
tersebut.
2. Aktivitas
(tindakan)
Aktivitas adalah wujud
kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu.
Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri
dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak,
serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak
(karya)
Artefak adalah wujud
kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua
manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,
dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud
kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Orientasi nilai budaya
Kluckhohn dalam Pelly
(1994) bahwa nilai budaya
merupakan sebuah konsep beruanglingkup luas
yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga
suatu masyarakat, mengenai apa yang paling berharga dalam hidup. Rangkaian
konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan merupakan sebuah sistem nilai –
nilai budaya.
sistem nilai ini sebenarnya akan mendorong
individu berperilaku layaknya apa yang
ditentukan. Mereka yakin, bahwa haya dgan
berperilaku seperti itu mereka akn berhasil (Kahl, dalam Pelly:1994). Sistem
nilai itu menjadi pedoman yg melekat erat se cara emosional pada diri seseorang
atau sekumpulan orang, malah merupakan tujuan hidup yang diperjuangkan. Oleh
karena itu, merubah sistem nilai mannusia tidaklah mudah, dibutuhkan waktu. Sdaebab,
nilai – nilai tersebut merrupakan wujud ideal dari
lingkungan sosialnya. Dapat pula dikatakan bahwa
sistemm nilai budaya suatu
masyassrakat merupakan wujud konssepsional
dari kebudayaan mereka, yang seolah – olah berada diluar dan di atas para
individu warga masyarakat itu.
Ada lima masalah pokok kehidupan manusia dalam setiap
kebudayaan yang dapat ditemukan secara universal. Menurut Kluckhohn dalam Pelly
(1994) kelima masalah pokok tersebut adalah:
(1) masalah hakekat hidup,
(2) hakekat kerja atau karya manusia,
(3) hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu,
(4) hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan
(5) hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
Perubahan kebudayaan
Pada era globalisasi ini kebudayaan mulai berubah segaris
lurus dengan kemajuan dan perkembangan teknologi yang sangat hebat cepat dan
tajam sehinga masyarakat yang tidak dapat mengikiutinya akan merasakan culture shock.
Dan beberapa kebudayaan yang baik kini telah berganji ini
adalah akibat dimana manusia kini tidak dapat memilih mana yg buruk dan mana
yang baik untuk dirinya dan manayang baik untuk masa depannya.
Conto perunhan yg ditinbulkAN ADALAH
1.
Budaya berpakaian yg semakin tidak tahu malu
2.
Budaya berfikir yg modern
3.
Pola interaksi manusia menggunakan media sosial
Kaitan manusia dan kebudayaan
Manusia sebagai makhluk yang bersosial sudah pasti
memerlukan teman dan rekan dalam menjalani hidup. Oleh karena itu akibat dari
interaksi tsb maka akan muncul suatu ekosistem yg dapat kita sbt dgn nama
masyarakat yg akan menimbukan suatu kebiasaan yg kita sebut dgn budaya atau
kebudayaan.
SUMBER
SOAL
1.
Darimana kata manusia berasal
A.
Sansakerta*
B.
Yunani
C.
Eropa
D.
Belanda
2.
Bagaimana cara terbentuknya kebudayaan
A.
Dengan bersamanya manusia dengan laut
B.
Dengan bersatunya manusia dengan alam
C.
Dengan bersama manusia dan alam sehingga
membentuk suatu kebiasaan*
D.
Dengan bersama alam dengan laut untuk menjadi
sebuah penghidupan
3.
Pada saat apa manusia dapat membuat sebuah
kebudayaan
A.
Pada saat munculnya nabi adam as
B.
Pada saat turunnya air hujan
C.
Pada saat manusia dapat berfikir, berkreasi dan
cerdas*
D.
Pada saatnya
4.
Apakah tanda dari suatu kebudayaan ?
A.
Adanya suatu kelompok hewan
B.
Adanya suatu kelompok ikan dilaut
C.
Adanya kelompom manusia yg mempunyai kebiasaan*
D.
Adanya kebiasaan kelompok ekosistem darat
5.
Bagaimana bila manusia tidak dapat menerima
kebudayaan yg berubah
A.
Terjadi pembegalan
B.
Terjadi cultur steel
C.
Terjadi kehampaan
D.
Terjadi cultur shock*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar