Jumat, 21 Februari 2014

Penyesalan yang tak kunjung sembuh

Pernahku mencoba tuk mencari cinta. dan kucoba tuk bertahan dan mecoba mendekati. seluruh kepedulianku, perhatianku, ku coba berikan padanya dengan senang hati karena pada saat itu ku hanya berfikir setiap senyumnya adalah semangat yang sangat membakar teramat besar menyala.

setiap waktu kucoba menuliskan pesan. setiap pesan yang kukirim kuselipkan pertanyaan pertanyaan karena ku berharap kan ada balasan olehnya. setiap balasan pesan yang ia kirimkan begitu menggetarkan hati ini bagai merapi yang menggembur meletus mengguncang negri ini. sangat terasa detak jantung ini bergetar melihatnya dan tak tertahan senyumanku tertoreh seperti orang gila memegang handphone yang tertawa sendiri tanpa sebab.

sering ku berfikir kita sudah saling cocok, ku mencoba untuk dekat lebih dalam dan entah mengapa semakin ku berfikir malah ku semakin tersesat oleh jalan pikiran yang tak tentu arah ini.

rasa malu itu tiba tiba muncul dan menggerogoti pikiranku yang jernih sehingga menjadi kacau sampai sampai gelap gulana tanpa cahaya lagi. pemikiran bodoh pun bermunculan dibenakku. aku yang dulu merasa sangat bahagia menjadi aku yang sangat gundah gulana menerima lara. tiba tiba saja batin ini berkata bahwa kami tidaklah cocok dan tidak dapat bersatu.

dan pikiran burukku memenangkan peraduan sengit 2 rasa hati ini dengan pemikiran baikku yang sempat berjaya sebelumnya. tiba tiba saja aku memutuskan hubungan dengannya dan mencoba melupakannya dan mencoba lari dari kenyataan.

aku pernah mencoba mendekatinya lagi dengan cara yang berbeda yaitu dengan berbicara langsung dengannya. pesan itu ku kirimkan padanya untuk merencanakan pertemuan kita disekolah nanti. ternyata terasa terpaku kaki ini untuk melangkah dan menemuinya, jnatungpun bergetar hebat tak tentu irama. dan akhirnya ku putuskan tuk tidak menemuinya sampai sekarang ...

jujur saja rasa ini masihlah ada sampai sekarang tak hilang sama sekali meski pikiran pikiran baru mencoba mengotori pikiran lamaku tentangnya...

pertanyaan terbesarku adalah mengapa ia masih tidak memiliki kekasih sampai sekarang dan ia selalu berbicara tentang cinta ??? akankah ia denganku ? aku tak mau terlalu pede untuk berharap pikiranku menjadi buah kenyataan kabar gembira yang membuat jantung ini berhenti berdetak.

"mungkin orang lain"

itulah pikiranku yang mencoba mengingkari diri bahwa aku sampai sekarang masih mengingatnya

dan bila melupakanmu adalah hal yang terbaik. oke i'll try for you
but ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar